Membandingkan metode relative valuation: P/E, P/BV, ROI. Saya sering melihat para penasihat saham menggunakan rasio ini untuk melakukan valuasi. Untuk itu saya akan membahas kapan waktu yang tepat untuk menggunakan valuasi di atas:
1. P/BV atau price to book value, merupakan metode valuasi yang tepat ketika perusahaan akan dilikuidasi. membandingkan harga saham saat ini dengan ekuitas/nilai buku/selisih aset dan liabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Kekurangan dari metode ini adalah, metode ini sedikit hubungannya dengan arus kas yang akan di terima investor minoritas di masa yang akan datang.
2. P/E atau price to earning ratio: membandingkan harga yang dibayarkan dengan earning yang dihasilkan perusahaan. Sekilas valuasi ini relevan untuk investasi tetapi valuasi ini sebenarnya tidak memberikan nilai yang akurat bagi pemegang saham minoritas. Earning yang dihasilkan perusahaan dibagi menjadi laba yang dibagikan ke pemegang saham dalam bentuk dividen, dan laba di tahan yang digunakan untuk modal kerja serta untuk pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Bagi investor minoritas, dividen dan pertumbuhan laba/dividen/harga saham adalah return yang relevan.
Baca Juga: Cara Memilih Saham Terbaik
3. Return on equity atau ROE. Bagi saya valuasi dengan menggunakan ROE ini semakin rumit karena metode ini tidak memperhitungkan harga saham yang kita beli. Jika harga saham yang kita beli sama dengan book value atau nilai ekuitas perusahaaan, maka menggunakan rasio ROE atau P/E akan menghasilkan hasil yang sama. Jika misalnya kita membeli saham dengan P/BV 2x maka dengan ROE sebesar 15% perlu diseusaikan dengan harga yang kita bayarkan. yaitu 15%/2 = 7,5%. Jadi bagi saya ROE ini tidak banyak memberikan nilai tambah untuk membantu kita melakukan valuasi saham karena valuasi menggunakan metode ini sebenarnya hampir sama dengan P/E hanya saja menggunakan book value/ekuitas sedangkan P/E menggunakan harga pasar
Kesimpulan: valuasi yang relevan dari sisi return adalah dengan melihat dividen yang dibagikan ke pemegang saham dan dan pertumbuhan dividennya/laba bersih/harga sahamnya. Resiko yang relevan bagi pemegang saham adalah probabilitas dividen/laba bersih/harga saham turun. Untuk memprediksi return dan resiko secara tepat kita perlu memperhatikan tidak hanya faktor quantitatif saja tetapi juga faktor qualitatif dengan memahami mulai dari strategi perusahaan, kemudian diturunkan ke operasional lalu ke keuangan perusahaan.