Pendekatan dalam valuasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu absolute valuation dan relative valuation :
- Absolute valuation: valuasi perusahaan berdasarkan proyeksi arus kas perusahaan yang akan diterima di masa yang akan datang. Sumber arus kas dapat berasal dari keuntungan perusahaan ketika menjalankan bisnisnya atau dari penjualan aset.
- Relative valuation: membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sejenis dengan menggunakan rasio keuangan seperti P/E, P/BV, P/sales, dividen yield.
Metode absolute valuation merupakan metode yang secara teoritis merupakan metode yang paling tepat dibandingkan semua metode lainnya karena mengukur nilai perusahaan secara akurat dan persis berdasarkan arus kas perusahaan di masa yang akan datang serta memperhitungkan tingkat resiko (resiko lebih tinggi = higher discount rate).
Gambaran besar metode valuasi:
Proses penting dalam valuasi:
Memahami bisnis perusahaan dengan mengumpulkan informasi serta melakukan analisa perusahaan, industri dan makro ekonomi (top down approach, bottom up approach atau keduanya).
Pendekatan top down: pendekatan investasi yang dimulai dari analisa makro dan tren ekonomi, kemudian menentukan industri yang terbaik berdasarkan siklus ekonomi serta dilanjutkan dengan analisa industri dan analisa perusahaan.
Pendekatan Bottom up: dimulai dari analisa perusahaan berdasarkan faktor-faktor fundamental serta pemahaman yang mendalam mengenai fundamental perusahaan untuk mencari saham yang undervalue atau murah kemudian melakukan pertimbangan terhadap analisa industri/sektor dan ekonomi dalam mengambil keputusannya.
Proses valuasi:
- Pahami bisnisnya, dengan mengumpulkan informasi serta melakukan analisa perusahaan, industri dan makro ekonomi (top down, bottom up approach atau keduanya).
- Proyeksi performa perusahaan di masa yang akan datang dan konversi proyeksi menjadi valuasi perusahaan yang menghasilkan rekomendasi beli/jual serta kesimpulan.